Amarah sering kali datang tanpa kontrol ke dalam diri manusia. Tak peduli siapa orangnya. Baik itu pejabat atau rakyat jelata, baik yang berpenghasilan besar ataupun berpendapatan pas-pasan, pasti mengalami rasa marah.
Saya pun sering juga diliputi rasa marah. Kadang perasaan itu begitu meledak-ledak dan sulit dikontrol. Kalau sudah begini bawaanya uring-uringan, kadang ngomel, muka cemberut kayak benang kusut, tidur tidak nyenyak bahkan kepala jadi pusing lebih dari tujuh keliling.
Karena seringnya rasa marah timbul, maka saya berusaha mempelajari darimana asal kemarahan itu. Memang rasa amarah itu tidak bisa diprediksi kapan munculnya. Misalnya, melihat anak rewel, mendengar kata-kata sindiran, penghinaan, timbul amarah. Bahkan hal-hal kecil akibat kecerobohan sendiri seperti lupa meletakkan kunci sepeda motor, lupa password email, membuat emosi tak bisa diajak kompromi.
Saat otak sedang jernih dan keadaan emosi stabil, terkadang saya menertawakan diri sendiri. Kenapa harus marah dan dikendalikan emosi seperti itu ya? Tapi beberapa saat kemudian ketika dihadapkan masalah-masalah baru, amarah itupun masih juga sukar dikendalikan. Ah, Jadi mikir terus bagaimana cara mengendalikannya.
Saya berusaha mencari solusi dengan membaca tips-tips memanajemen rasa marah dan berusaha mengingat-ingat petuah-petuah bijak yang sering disampaikan oleh para pendakwah yang bisa menyejukkan hati. Sayapun tak jarang meminta petunjuk dari teman dan orang tua untuk mengatasi rasa marah. Petuah-petuah bijak tersebut tersebut saya olah dan berusaha mempraktekkannya. Hasilnya memang tidak seratus persen berhasil tapi paling tidak kegiatan ini bisa mengurangi rasa amarah yang bikin wajah jadi jelek karena cemberut, memerah kayak udang rebus, dan kepala cenut-cenut seperti tersengat listrik ribuan volt.
Petuah bijak yang paling saya ingat adalah ketika marah lekas-lekaslah cuci muka atau ambil air wudlu (bagi yang muslim). Amarah itu adalah muslihat setan. Dia berusaha menggoda jiwa manusia dengan memercikkan api kemarahan. Dengan mengambil air wudlu, api itu akan bisa dipadamkan. Memang dia tak nampak secara jasmaniah, dan fungsi wudlu tidak sekedar membersihkan secara jasmaniah tapi juga secara rohani yang mungkin sedang digoda syetan laknat. Lumayan sukses, tapi kadang saya tidak hanya wudlu tapi mandi sekalian biar segarrr.
Petuah bijak yang kedua, jika marah alihkan perhatian kepada hal-hal yang lucu dan menggelikan. Memang kadang sulit tersenyum saat marah. Tapi teruslah melihatnya, beberapa saat kemudian, kita akan mulai tersenyum.
Ini pernah beberapa kali saya praktekkan. Pernah saya marah karena teman saya lupa janji mau betulin komputer yang kena virus. Ditunggu-tunggu tidak muncul, padahal saya sangat butuh komputer waktu itu. Marah plus jengkel tuh waktu itu. Akhirnya saya lampiaskan dengan nonton Mr. Bean dan hehehehe… Saya bisa melupakan teman saya dan sibuk ber-hahahihi.
Ada lagi tips unik untuk menghilangkan amarah. Ketika sedang emosi larilah keliling lapangan sekuat tenaga. Kalau mau 3 kali boleh-boleh aja. 14 kali juga boleh. Pasti kuat. Apalagi cuma lapangan tennis meja hehehe… Sambil berlari bisa juga teriakkan huruf vokal aaaa atau uuuuu atau eeeee semakin panjang semakin hilang amarah itu. Apalagi memakai solmisasi do re mi fa sol la si do makin asyik lho. Bagi yang muslim dianjurkan mengucapkan istighfar semampunya sambil berlari. Setelah lari pasti capek banget dan butuh istirahat. Dan saat istirahat itulah kemarahan perlahan-lahan mulai reda.
Tips berikut ini banyak saya terima dari rekan-rekan. Kalau ingin marah cepat hilang ungkapkan saja. Misal orang yang membuat marah ada di depan kita, ya katakan terus terang kalau kita tersinggung dengan perbuatannya.
Mengungkapkan uneg-uneg bisa membuat perasaan jadi plong dan menghilangkan beban. Tapi ada dampak negatif dari usaha ini. Kadang-kadang perasaan marah yang diungkapkan menimbulkan masalah baru akibat kata-kata yang tidak terkontrol dan justru semakin memperuncing masalah.
Cara lain supaya rasa marah terungkap adalah dengan mencurahkan hati kepada orang terdekat semisal ortu atau sahabat karib. Walaupun orang itu tidak bisa memberikan solusi, mengungkapkannya saja sudah membuang sebagian rasa marah yang ada dalam perasaan kita.
Satu lagi tempat curhat, biasanya dilakukan oleh orang yang introvert adalah mengungkapkan kekesalan pada benda mati. Misalnya menulis di buku diary, atau memukul boneka dan benda empuk lainnya. Katanya hal ini bisa meredakan kemarahan. Tapi saya belum pernah mencobanya. Jadi jangan tanya apakah solusi model ini bisa menghilangkan marah dengan efektif.
Yang tidak dianjurkan adalah menumpahkan kemarahan pada benda-benda keras dan berbahaya semisal membanting piring atau gelas. Selain bahaya jika terkena pecahannya, kalau gelas dan piring habis, besok mau makan dan minum pake apa? Pake daun? Hehehehe … Perlu dihindari ungkapan marah model begini.
Tips ini bisa anda praktekkan saat marah datang. Mungkin sebagian dari anda telah menemukan cara tersendiri yang cocok untuk menghilangkan rasa marah itu. Silahkan berbagi. Karena semakin kaya solusi menghilangkan rasa marah, semakin indah hidup terasa.
This entry was posted
on Kamis, September 22, 2011
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 komentar